Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Membaca Tanda-Tanda Karya Taufiq Ismail

Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kita mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak asam arang dan karbon dioksid itu menggilas paru-paru Kita saksikan Gunung memompa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa air Air membawa banjir Banjir membawa air air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda? Allah Kami telah membaca gempa Kami telah disapu banjir Kami telah dihalau api dan hama Kami telah dihujani abu dan batu Allah Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca Seribu tanda-tanda Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur

Biokertas

     Sekarang saya membagikan ilmu tentang pembuatan biokertas. Saya akan memberikan prosedurnya secara cuma-cuma. All you need just read it . Ini adalah proyek waktu saya dan teman saya mendapat tugas untuk membuat bioproduk pada mata kuliah kewirausahaan. Kami dituntut membuat produk baru. Awalnya kami membuat beberapa produk lainnya tapi mengalami kegagalan. Alhamdulillah dengan percobaan yang cukup panjang dan di tengah kesibukan kami yang lain, kami mampu membuatnya. Jujur saja,  waktu itu juga saat sedang ditunjuk untuk menjadi koordinator tim dekor dengan  deadline  yang sama.        Tapi saya percaya hasil tak akan menghianati proses. Keduanya dapat diselesaikan dengan baik.  Bahkan kami mempublikasikan bioproduk ini saat perlombaan bioproduk dalam acara Milad (Ulang Tahun) Jurusan. Dan kami mendapat juara kedua, kalah dengan baju koran...            Belakangan saya tahu ternyata produk ini sudah ada yang membuatnya. Mungkin yang berbeda adalah prosedurnya. Tapi ya sudah

meteor-sang asteroid kecil (puisi sains)

Hi Bumi! aku tahu, aku terjebak dalam medan gravitasimu ku harap ini tak pernah terjadi padaku karena medan gravitasimu  telah saling tarik menarik dengan Bulan Aku tahu aku hanya serpihan kecil asteroid yang berada di sabuk utama,  dan tak semestinya masuk dalam medan gravitasimu  Saat aku semakin mendekat Aku akan hancur oleh atmosfermu Ku harap aku memiliki kecepatan lepas sebesar 40.320 km/jam agar ku mampu lepas dari gravitasimu tapi sialnya aku tak punya energi   untuk menghasilkan kecepatan lepas semacam itu Aku ingin pergi menjauh darimu. Meski ku akui kini aku sudah terlambat aku hancur terbakar mungkin kau sadari indahku kala ku menjadi meteor  pergi dan hilang dalam cahaya  mungkin juga tidak  karena aku hanya asteroid kecil Note: Terinspirasi dari puisi di mading SMA sama puisi-puisi di buku Chemistry Obviously Outstanding (CO2) di perpus SMA. Keren aja kesannya, pusisnya sangat berfaedah :D materi pelajaran

Menjawab Tiga Pertanyaan dengan Satu Tamparan

Menjawab Tiga Pertanyaan dengan Satu Tamparan gambarnya  https://caleudum.wordpress.com/ ‘’Menjawab tiga pertanyaan dengan satu tamparan? ‘’Ko dengan tamparan sih? ‘’Anarkis banget ‘’Emang pertanyaan kaya gimana, sampai harus dijawab dengan tamparan? Ok... calm down... Sebenarnya materi ini adalah salah satu materi yang disampaikan salah satu Ustadz saat saya di pesantren dulu. Awalnya saya juga mengerutkan kening tapi setelah mendengar penjelasannya  saya juga mengerti. Karena pertanyaannya adalah pernyataan mendasar tapi kadang sulit menjelaskannya. Seperti apa pertanyaannya? Here we go...  Alah dimana?   Setan terbuat dari api. Neraka itu api. Tapi setan ko disiksa di neraka? Jadi, bagaimana setan merasa sakit di neraka?      Apa itu takdir? Semua dapat dijawab dengan satu tamparan 1.    Analogi tamparan. Jika kita ditampar tentu kita akan merasa sakit. Maka kita dapat menjawab pertanyaan Allah itu di mana dengan satu tamparan.  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...