Skip to main content

Fringed Spiderflower, Maman Ungu (Cleome rutidosperma) in Sumedang, West Java Indonesia

Cleome rutidosperma

This is Fringed Spiderflower (Cleome ritudosperma D. C.),  in Indonesia, this plant is called Gunda, Maman Ungu, Maman Lelaki (Kusmana et al., 2013). It has a beautiful tiny flower. So, we need to get closer to see their beauty.
It’s annual weed. The compound, trifoliate leaves, with spiral and alternate phyllotaxy. Bisexual flower, purple, pink with 4 petals. Green fruit, look likes sword 5-7 cm and 4 mm, small multi seed. Hairy square stem, with purple lines.

Ini adalah Fringed Spider (Cleome ritudosperma D. C.),  di Indonesia, tanaman ini disebut Gunda, Maman Ungu, Maman Lelaki. Tanaman ini memiliki bunga cantik yang berukuran sangat kecil. Jadi kita perlu mendekat untuk melihat keindahanya.
Tanaman ini merupakan herba tahunan. Berdaun majemuk, trifoliate, dengan tata letak daun spiral dan alternate. Bunganya biseksual, berwarna ungu atau pink, dengan 4 kelopak bunga. Buahnya berwarna hijau, bentuknya memanjang seperti pedang, sekitar 5-7 cm and 4 mm, dengan biji kecil yang berjumlah banyak. Batang segiempat berrambut, dengan garis-garis ungu.

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma's Leaf

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma's fruit and seeds

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma's seed

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma's stem

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma's flower

Classification/Klasifikasi
Kingdom
: Plantae – Plants
Subkingdom
: Tracheobionta – Vascular plants
Division
: Magnoliophyta – Flowering plants
Subdivision
: Angiospermae – Seed encloses plants
Class
: Magnoliopsida – Dicotyledons
Order
: Capparidales
Family
: Cappraceae
Genus
: Cleome
Species
: Cleome ritudosperma D. C.

Other Scientific Names: 
  • Cleome ciliata Schum. & Thonn.
  • Cleome guineensis Hook. f.
  • Cleome rutidosperma var. burmannii (Wight & Arn.) Siddiqui & S.N.Dixit
  • Cleome rutidosperma var. hainanensis J.L. Shan
  • Cleome thyrsiflora De Wild & T. Durand (CABI, 2018)
Habitat
Swamp, watery habitats with wetlands (Kusuma et al., 2013), dyke and open lands (Tim Kehati DLH Surabaya, 2017). I found it in the rice field area as weeds, roadside, and wall cracks.

Habitat berawa dan berair dengan lahan yang basah (Kusuma dkk., 2013) tambak dan lahan terbuka (Tim Kehati DLH Surabaya, 2017). Saya menemukannya di area persawahan sebagai hama, di tepi jalan, dan retakan dinding/tembok. 

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma in rice field

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma in roadside

Cleome rutidosperma
Cleome ritudosperma in wall cracks

Distribution/Distribusi
CABI, 2018

Utilisation/Pemanfaatan
Eye drops and tobacco mixture (Kusuma et al., 2013). Animal feed such as sheep. 

Sebagai obat tetes mata ataupun campuran tembakau (Kusuma dkk., 2013). Pakan ternak seperti domba.

Pharmacology/Farmakologi
Capparaceae family contains isothiocyanates (mustard oil), flavonoids, and occasionally pyrrolidine alkaloids (Wiart, 2006). Potentially as anti-cancer. 

Famili Capparaceae mengandung isothiocyanates (minyak mustard), flavonoids, dan terkadang pyrrolidine alkaloids (Wiart, 2006). Berpotensi sebagai anti kanker

Glossary
Type of Leaves
(Kusuma et al., 2013).

Phyllotaxy
(Career Point,-)

Flower Morphology
(Kusuma et al., 2013).


References


Comments

Popular posts from this blog

Thrips (Gynaikothrips uzeli), Weeping Fig (Ficus benjamina) Pest, Hama Beringin

This is thrips, one of Weeping Fig ( Ficus Benjamina )   pest. It causes damage to the leaves. The leaves roll and curl, the outer part of the leaf (lower epidermis) shows black and yellow spots. Most of these insects live with their translucent white larvae and eggs on the inside of the leaves. But, some are laying eggs on the outside of the leaves (as in the picture). Ini adalah thrips, salah satu hama pada beringin ( Ficus Benjamina ) . Hama ini menyebabkan kerusakan pada daun. Daun menggulung dan keriting, bagian luar daun (epidermis bawah) terlihat bercak-bercak hitam dan menguning. Kebanyakan serangga ini tinggal bersama larva dan telurnya yang berwarna putih transulen pada bagian dalam daun. Tapi, ada pula yang bertelur pada bagian luar daun (seperti pada gambar).  The causing the leaves to curl inward or fold into the pocket are th e adults feed on the upper surface of young expanding leaves (Mannion et al, 2006). It will create a safe environment for adults t

Golden Tortoise Beetle, Kepik Emas, Bolokotono (Aspidomorpha sanctaecrucis), in Sumedang, West Java, Indonesia

Aspidomorpha sanctaecrucis This is  Aspidomorpha sanctaecrucis , commonly known as Golden Tortoise Beetle.  It's similar in Bahasa, mostly Indonesia people called it as Kepik emas or Kumbang Kura-kura Emas (kepik/kumbang=beetle; Kura-kura; tortoise; emas=golden). Maybe because of they're golden and shine colour, just like a golden and also the dorsal (upper side) form looks like tortoise shell (carapace). But, the local name (Sumedang; Sundanese) is totally different, that is Bolokotono. Even me as Sundanese, I don't know, why it's called Bolokotono? If you search Bolokoto in your search engine, it refers to a song, the title is Bolokotono, but the song isn't about the beetle, it is about someone.  Ini adalah  Aspidimorpha sanctaecrucis , secara umum dikenal sebagai Golden Tortoise Bettle. Namanya sama dalam Bahasa, kebanyakan orang-orang menyebutnya sebagai Kepik emas atau  Kumbang Kura-kura Emas. Mungkin karena warnanya emas dan bersinar, seperti hal

Water Clover, Semanggi, Semanggen (Marsilea minuta L.)

This is Water Clover ( Marsilea minuta L.). The local people (Sumedang, West Java; Sundanese) called it "Samanggen", but mostly Indonesian called it "Semanggi". At a glance, it looks like "Creeping Woodsorrel" ( Oxalis corniculata ), even their local names are also the same i.e semanggi. But, both are totally different. Water Clover ( Marsilea minuta L.) is an aquatic fern (Pteridophyta). Conversely, Creeping Woodsorrel ( Oxalis corniculata ) is a terrestrial seed plant (Spermatophyta). Additionally, Water Clover ( Marsilea minuta  L.) is also bigger than Creeping Woodsorrel ( Oxalis corniculata )  Ini adalah Semanggi Air ( Marsilea minuta  L.). Penduduk sekitar (Sumedang, Jawa Barat; Sunda) menyebutnya Semangen, tapi sebagian besar orang Indonesia menyebutnya "Semanggi". Sekilas, tumbuhan ini mirip dengan Semanggi/Daun Asam Kecil ( Oxalis corniculata ), bahkan nama lokanyapun sama Semanggi. Tapi, sebenarnya keduanya sangat berbeda. S
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...