This is Water Clover (Marsilea minuta L.). The local people (Sumedang, West Java; Sundanese) called it "Samanggen", but mostly Indonesian called it "Semanggi". At a glance, it looks like "Creeping Woodsorrel" (Oxalis corniculata), even their local names are also the same i.e semanggi. But, both are totally different. Water Clover (Marsilea minuta L.) is an aquatic fern (Pteridophyta). Conversely, Creeping Woodsorrel (Oxalis corniculata) is a terrestrial seed plant (Spermatophyta). Additionally, Water Clover (Marsilea minuta L.) is also bigger than Creeping Woodsorrel (Oxalis corniculata)
Ini adalah Semanggi Air (Marsilea minuta L.). Penduduk sekitar (Sumedang, Jawa Barat; Sunda) menyebutnya Semangen, tapi sebagian besar orang Indonesia menyebutnya "Semanggi". Sekilas, tumbuhan ini mirip dengan Semanggi/Daun Asam Kecil (Oxalis corniculata), bahkan nama lokanyapun sama Semanggi. Tapi, sebenarnya keduanya sangat berbeda. Semanggi (Marsilea minuta L.) adalah jenis paku air (Pteridophyta). Sedangkan, Semanggi/Daun Asam Kecil (Oxalis corniculata) adalah tumbuhan darat yang berbiji (Spermatophyta). Selain itu, Semanggi (Marsilea minuta L.) juga lebih besar dari pada Semanggi/Daun Asam Kecil (Oxalis corniculata).
A.Water Clover (Marsilea minuta L.),
B. Conversely Creeping Woodsorrel (Oxalis
corniculata)
|
Classification
Kingdom
|
: Plantae
– Plants
|
Division
|
:
Pteridophyta – Fern and moss
|
Class
|
:
Pteridopsida
|
Order
|
:
Salviniales
|
Family
|
:
Marsileaceae
|
Genus
|
: Marsilea
|
Species
|
: Marsilea
minuta L.
|
Synonim(s)
M. Invisa [5] M. erosa, M. perrierina [4], M. senegalensis [4, 5]. M. crenata, M. diffusa [4,5].
Popular Name(s)
M. Invisa [5] M. erosa, M. perrierina [4], M. senegalensis [4, 5]. M. crenata, M. diffusa [4,5].
Popular Name(s)
- Local name(s): Semanggi (Indonesia), Nangokudenjiso (Japan), Tapak Itek, Semanggi (Malaysia), Kaya-kayapuan (Philippines), Phakwaen (Thailand) [4], Sushni sak, Angta Ghash, Hamai Lotti (Bangladesh) [5].
- International Common name(s): Airy Pepperwort (English), Marsilea a quatre fueilles (French) [4].
A small creeping aquatic fern with the four typical clover leaves; 4-obdeltoid foliolate [5], floating or erect leaves [4, 5, 8], arise from nodes along the length of each rhizome [4, 8]. Reproduction spores, rhizomes, and chunks of rhizomes [5]. At the base of the
petioles, the sporocarps are formed. The sporocarps
are 3-4 mm long, oblong with rounded ends (when seen laterally) [4]. Sporocarps crowded or in the groups of 2—3 [8]. Life span: Life throughout the year [5].
Jenis paku air yang kecil dan tumbuh menjalar dengan ciri daun semanggi yang khas: 4 daun, mengambang atau tegak [4, 5, 8], muncul dari nodus-nodus di sepanjang rimpang [4, 8]. Reproduksi dengan spora, rimpang, atau potongan rimpang [5]. Pada dasar petioles (tangkai daun) sporokarp terbentuk. Sporokarp ini panjangnya 3-4 mm, berbentuk lonjong dengan ujung bundar (jika dilihat dari samping) [4]. Sporokarp berjejalan atau dalam kelompok berjumlah 2—3 [8]. Rentan hidup: Sepanjang tahun [5].
Habitat & Microhabitat
Jenis paku air yang kecil dan tumbuh menjalar dengan ciri daun semanggi yang khas: 4 daun, mengambang atau tegak [4, 5, 8], muncul dari nodus-nodus di sepanjang rimpang [4, 8]. Reproduksi dengan spora, rimpang, atau potongan rimpang [5]. Pada dasar petioles (tangkai daun) sporokarp terbentuk. Sporokarp ini panjangnya 3-4 mm, berbentuk lonjong dengan ujung bundar (jika dilihat dari samping) [4]. Sporokarp berjejalan atau dalam kelompok berjumlah 2—3 [8]. Rentan hidup: Sepanjang tahun [5].
Habitat & Microhabitat
Lowland. Humidity: Aquatic-inundated or wet [5], such as in swamps stagnant water, edges of rivers, seasonally flooded land, rice fields [4, 5]. In Asia, it's one of weed in rice fields, moderate competitiveness (Caton et al., 2011). M. minuta also can grow under water [4].
Dataran rendah. Kelembaban: Akuatik-tergenang atau basah [5], seperti di rawa, genangan sungai, di tepi sungai, banjir musiman, sawah [4, 5]. Di Asia, M. minuta adalah salah satu gulma di sawah, daya saing sedang [5]. M. minuta juga bisa hidup di bawah air [4].
Dataran rendah. Kelembaban: Akuatik-tergenang atau basah [5], seperti di rawa, genangan sungai, di tepi sungai, banjir musiman, sawah [4, 5]. Di Asia, M. minuta adalah salah satu gulma di sawah, daya saing sedang [5]. M. minuta juga bisa hidup di bawah air [4].
Status
2011 - Least Concern [3].
Distribution
Distribution
Bangladesh, Bhutan, Cambodia,
Indonesia, India, Korea, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Philiphina, Sri Lanka,
Thailand, Vietnam [5].
· Utilisation
M. minuta cultivation [2]
Budidaya M. minuta
Pharmacology/FarmakologiBudidaya M. minuta
It contains steroid [7, 10, 11], saponins [7, 11], amino acid, carbohydrates, [7, 10], tannins, phenolic compounds [7], alkaloids, flavonoids, reducing sugar [10], polyphenol and volatile oils compounds [11]. Extract of M. minuta leaves possesses potent antioxidant activity [7].
Mengandung steroid [7, 10, 11], saponin [7, 11], asam amino, karbohidrat, [7, 10], tannin, senyawa fenolik [7], alkaloid, flavonoid, penurun kadar gula [10], polifenol dan senyawa minyak yang mudah menguap [11]. Ektrak of M. minuta memiliki aktiviatas antioksidan yang kuat [7].
Mengandung steroid [7, 10, 11], saponin [7, 11], asam amino, karbohidrat, [7, 10], tannin, senyawa fenolik [7], alkaloid, flavonoid, penurun kadar gula [10], polifenol dan senyawa minyak yang mudah menguap [11]. Ektrak of M. minuta memiliki aktiviatas antioksidan yang kuat [7].
Toxicity/Toksisitas
We need to be careful to consume it. What must be considered is where the clover grows, because of its ability to absorb heavy metal.
Kita harus berhati-hati mengonsumsinya. Kita harus memperhatikan di mana tumbuhan tersebut tumbuh, karena kemampuannya menyerap logam berat.
Kita harus berhati-hati mengonsumsinya. Kita harus memperhatikan di mana tumbuhan tersebut tumbuh, karena kemampuannya menyerap logam berat.
Glossary
References
References
- Abdillah, Ibnu. 2018. Perpustakaan Digital Budaya Indonesia: Urap Semanggen. Accessed on 01 March 2019.
- Banten Tribun. 2017. Daun Semanggi, Gulma yang Naik Derajat. Accessed on 01 March 2019.
- Beentje, H. J. 2017. Marsilea minuta. The IUCN Red List of Threated Species 2017: e.T164326A84291386. Accessed on 01 March 2019.
- CABI. 2018. Marsilea minuta (pepperwort). Accessed on 01 March 2019.
- Caton, B. P., Mortimer M. Hill, J. E., and D. E. Johnson. 2010. A Practical field guide to weeds of rice in Asia. Second Edition. Los Banos (Philippines): International Rice Research. Institute.
- Das, K., Mandal, C., Ghosh, N., Dey, N., and M. K. Adak. 2013. Cadmium accumulation in Marsilea minuta Linn. and its antioxidative responses. American Journal of Plant Sciences 4: 365-372
- Dwiti, M. 2016. Pharmacognostic evaluation, phytochemical investigation and antioxidant activity on leaves on leaves of Marsilea minuta Linn. (Marsileaceae). Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry: 5(2): 134-140.
- Grubben, G. J. H. 2004. Plant Resources of Tropical Africa: Vegetables. Wageningen: Backhuys Publisher.
- Novi, C., and N. A. Abdillah. 2017. Fitoremediasi logam timbal (Pb) dari limbah cair industri kertas dengan pemanfaatan Marsilea crenata dan Hydrilla verticillata. J. Schi. Par 3 (2).
- Nurjanah, N., Azka, A., and A. Abdullah. 2012. Aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif semanggi air (Marsilea crenata). Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship 1 (3).
- Sholecha, M. 2012. Morfologi, anatomi, dan skrining fitokimia daun seanggi (M. crenata Presl.) hasil budidaya di daerah Rungkut Surabaya. Skripsi Thesis, Universitas Airlangga.
- T., Neelesh. -. Biology Discussion; Marsilea: Habit, Structure, and Reproduction. Accessed on 03 March 2019.
Comments
Post a Comment