Skip to main content

meteor-sang asteroid kecil (puisi sains)



Hi Bumi!
aku tahu, aku terjebak dalam medan gravitasimu
ku harap ini tak pernah terjadi padaku
karena medan gravitasimu 
telah saling tarik menarik dengan Bulan
Aku tahu aku hanya serpihan kecil asteroid
yang berada di sabuk utama,
 dan tak semestinya masuk dalam medan gravitasimu 
Saat aku semakin mendekat
Aku akan hancur oleh atmosfermu
Ku harap aku memiliki kecepatan lepas sebesar 40.320 km/jam
agar ku mampu lepas dari gravitasimu
tapi sialnya aku tak punya energi  
untuk menghasilkan kecepatan lepas semacam itu
Aku ingin pergi menjauh darimu.
Meski ku akui kini aku sudah terlambat
aku hancur
terbakar
mungkin kau sadari indahku
kala ku menjadi meteor 
pergi dan hilang dalam cahaya 
mungkin juga tidak 
karena aku hanya asteroid kecil



Note:
Terinspirasi dari puisi di mading SMA sama puisi-puisi di buku Chemistry Obviously Outstanding (CO2) di perpus SMA. Keren aja kesannya, pusisnya sangat berfaedah :D materi pelajarannya jadi berkesan, dan insyaAllah jadi ingatan jangka panjang. 
Terlepas dari istilah bucin zaman now. Hey apa salahnya berekspresi? mungkin tak pernah ada karya-karya romantis dari Kahlil Gibran atau Rumi, jika hanya karena takut dibilang bucin. 
Lagipula sains memang romantis, contohnya pengorbanan anoda di kimia, bahkan kadang  malah seperti drama contohnya enzim dan substrat, lengkap dengan inhibitornya di biologi :D 

Comments

Popular posts from this blog

Thrips (Gynaikothrips uzeli), Weeping Fig (Ficus benjamina) Pest, Hama Beringin

This is thrips, one of Weeping Fig ( Ficus Benjamina )   pest. It causes damage to the leaves. The leaves roll and curl, the outer part of the leaf (lower epidermis) shows black and yellow spots. Most of these insects live with their translucent white larvae and eggs on the inside of the leaves. But, some are laying eggs on the outside of the leaves (as in the picture). Ini adalah thrips, salah satu hama pada beringin ( Ficus Benjamina ) . Hama ini menyebabkan kerusakan pada daun. Daun menggulung dan keriting, bagian luar daun (epidermis bawah) terlihat bercak-bercak hitam dan menguning. Kebanyakan serangga ini tinggal bersama larva dan telurnya yang berwarna putih transulen pada bagian dalam daun. Tapi, ada pula yang bertelur pada bagian luar daun (seperti pada gambar).  The causing the leaves to curl inward or fold into the pocket are th e adults feed on the upper surface of young expanding leaves (Mannion et al, 2006). It will create a safe environment for adults t

Golden Tortoise Beetle, Kepik Emas, Bolokotono (Aspidomorpha sanctaecrucis), in Sumedang, West Java, Indonesia

Aspidomorpha sanctaecrucis This is  Aspidomorpha sanctaecrucis , commonly known as Golden Tortoise Beetle.  It's similar in Bahasa, mostly Indonesia people called it as Kepik emas or Kumbang Kura-kura Emas (kepik/kumbang=beetle; Kura-kura; tortoise; emas=golden). Maybe because of they're golden and shine colour, just like a golden and also the dorsal (upper side) form looks like tortoise shell (carapace). But, the local name (Sumedang; Sundanese) is totally different, that is Bolokotono. Even me as Sundanese, I don't know, why it's called Bolokotono? If you search Bolokoto in your search engine, it refers to a song, the title is Bolokotono, but the song isn't about the beetle, it is about someone.  Ini adalah  Aspidimorpha sanctaecrucis , secara umum dikenal sebagai Golden Tortoise Bettle. Namanya sama dalam Bahasa, kebanyakan orang-orang menyebutnya sebagai Kepik emas atau  Kumbang Kura-kura Emas. Mungkin karena warnanya emas dan bersinar, seperti hal

Water Clover, Semanggi, Semanggen (Marsilea minuta L.)

This is Water Clover ( Marsilea minuta L.). The local people (Sumedang, West Java; Sundanese) called it "Samanggen", but mostly Indonesian called it "Semanggi". At a glance, it looks like "Creeping Woodsorrel" ( Oxalis corniculata ), even their local names are also the same i.e semanggi. But, both are totally different. Water Clover ( Marsilea minuta L.) is an aquatic fern (Pteridophyta). Conversely, Creeping Woodsorrel ( Oxalis corniculata ) is a terrestrial seed plant (Spermatophyta). Additionally, Water Clover ( Marsilea minuta  L.) is also bigger than Creeping Woodsorrel ( Oxalis corniculata )  Ini adalah Semanggi Air ( Marsilea minuta  L.). Penduduk sekitar (Sumedang, Jawa Barat; Sunda) menyebutnya Semangen, tapi sebagian besar orang Indonesia menyebutnya "Semanggi". Sekilas, tumbuhan ini mirip dengan Semanggi/Daun Asam Kecil ( Oxalis corniculata ), bahkan nama lokanyapun sama Semanggi. Tapi, sebenarnya keduanya sangat berbeda. S
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...