Skip to main content

Thrips (Gynaikothrips uzeli), Weeping Fig (Ficus benjamina) Pest, Hama Beringin

Thrips (Gynaikothrips uzeli), Weeping Fig (Ficus benjamina) Pest, Hama Beringin

This is thrips, one of Weeping Fig (Ficus Benjamina) pest. It causes damage to the leaves. The leaves roll and curl, the outer part of the leaf (lower epidermis) shows black and yellow spots. Most of these insects live with their translucent white larvae and eggs on the inside of the leaves. But, some are laying eggs on the outside of the leaves (as in the picture).

Ini adalah thrips, salah satu hama pada beringin (Ficus Benjamina). Hama ini menyebabkan kerusakan pada daun. Daun menggulung dan keriting, bagian luar daun (epidermis bawah) terlihat bercak-bercak hitam dan menguning. Kebanyakan serangga ini tinggal bersama larva dan telurnya yang berwarna putih transulen pada bagian dalam daun. Tapi, ada pula yang bertelur pada bagian luar daun (seperti pada gambar). 

Thrips (Gynaikothrips uzeli), Weeping Fig (Ficus benjamina) Pest, Hama Beringin

The causing the leaves to curl inward or fold into the pocket are the adults feed on the upper surface of young expanding leaves (Mannion et al, 2006). It will create a safe environment for adults to deposit their eggs and immatures to develop (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014). Thrips also leave minuscule dots of dark excrement near where they feed (Lynn,-). Heavy damage foliage may retard the growth and lead to defoliation of the host plant (Arakelian, 2014).

Penyebab daun melengkung ke dalam atau melipat ke dalam “saku” adalah trips dewasa memakan permukaan atas daun muda  (Mannion et al, 2006). Hal itu akan menciptakan lingkungan yang aman untuk trips dewasa untuk menyimpan telurnya dan trips yang belum dewasa berkembang (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014). Trips juga meninggalkan titik-titik yang sangat kecil dari kotoran hitamnya di dekat mereka makan (Lynn,-). Kerusakan daun yang berat dapat memperlambat pertumbuhan dan menyebabkan defoliasi tanaman inang (Arakelian, 2014).

But behind its role as a harmful pest, thrips is a bizzare creature. Very intriguing to observe. It's tiny. The body length of adult thrips (black) is about 0.3 cm with a width of about 0.1 cm. The tapered tail looks like a fish's tail with small segments that are almost invisible if only with the naked eyes. Sometimes they move their tail like a whip.

Tapi dibalik perannya sebagai hama yang merugikan, trips adalah serangga yang aneh sekaligus unik.  Sangat menarik untuk diamati. Ukurannya sangat kecil. Panjang tubuh trips dewasa (berwarna hitam) sekitar 0,3 cm denga lebar dadanya sekitar 0,1 cm. Ekornya meruncing tampak seperti ekor ikan dengan segmen-segmen kecil yang hampir tak terlihat jika hanya dengan mata telanjang. Terkadang mereka menggerakan ekornya seperti cambuk. 


Classification/Klasifikasi
Thrips (order Thysanoptera) consist of two suborders, namely Terebrantia and Tubulifera. Suborder Terebrantia has been widely known to be pests on cultivated plants, but it less information known on thrips belong suborder Tubulifera (Kurniawaty, 2016). Order characteristics; wing exists or absent. If exists, four wings, very long and narrow with or without veins. The body is small and slim, with short antenna (4-9 segments), the mouth is grated and sucked. Adults are black, sometimes with red parts. Nymph is pale white, yellow or red. Adults and nymphs can jump, but not as good flier because their bodies are so light that the wind spreads them to distant places (Lilies, 1991).

Trips (Ordo Thysanoptera) terdiri dari dua subordo, yaitu Terebrantia dan Tubulifera. Trips anggota subordo Terebrantia telah banyak diketahui menjadi hama pada tanaman budidaya, namun trips subordo Tubulifera lebih sedikit diketahui jenis dan statusnya (Kurniawaty, 2016). Ordo ini memiliki ciri; sayap ada atau absen. Apabila ada berjumlah empat, sangat panjang dan sempit dengan atau tanpa vena. Tubuh kecil dan ramping, antena pendek 4-9 ruas, mulut memarut dan menghisap. Dewasa berwarna hitam, kadang-kadang dengan bagian merah. Nimpha berwarna putih pucat, kuning atau merah. Dewasa maupun nimpha dapat melompat tapi bukan penerbang yang baik karena tubuhnya sangat ringan sehinga angin menyebarkannya ke tempat yang jauh (Lilies, 1991). 

Thrips that's reported attacks Weeping Fig (Ficus Benjamina) is Gynaikothrips uzeli (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014; Kurniawaty, 2016). Weeping fig (Ficus benjamina) is the only plant on which G.uzeli successfully completes its life cycle (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014).

Trips yang dilaporkan menyerang beringin (Ficus Benjamina) adalah Gynaikothrips uzeli (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014; Kurniaty, 2016). Beringin (Ficus Benjamina) adalah satu-satunya tanaman di mana G.uzeli berhasil menyelesaikan siklus hidupnya (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014). 

Kingdom
Animalia
Phylum
Arthropoda
Class
Insecta
Order
Thysanoptera
Family
Phlaeothripidae
Genus
Gynaikothrips
Species
Gynaikothrips uzeli

It is native to southeastern Asia. Introduced into the US; several southern states and California (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014), and also recorded in Syria (AY., 2014).

Trips ini spesies asli Asia Tenggara. Spesies intoduksi di Amerika Serikat; beberapa negara bagian tenggara dan California  (Mannion et al, 2006; Arakelian, 2014), dan dilaporkan juga di Siria (AY., 2014).

Control/Kontrol
There are no specific recommendations for this thrips, however, pesticide recommendations for the other types of thrips feeding on ornamentals plants may work.  There are also numerous natural enemies, particularly, that feed on this pest; green lacewings, spiders, lady beetles, predatory mites and a minute pirate bug (Mannion et al, 2006).

Tidak ada saran spesifik untuk trips ini, bagaimanapun, pestisida disarankan untk beberapa jenis trips lainnya yang memakan tanaman hias dapat mengatasinya. Ada banyak juga musuh alami, khususnya yang bertindak sebagai predator, yang memakan hama ini; green lacewings, laba-laba, kumbang kura-kura, tungau predator dan pirate bug (Mannion et al, 2006).

Thrips (Gynaikothrips uzeli), Weeping Fig (Ficus benjamina) Pest, Hama Beringin is eaten by spider
G. uzeli is eaten by spider
G. uzeli dimakan oleh laba-laba

References

Comments

  1. Sangat Menarik, kemarin di kantor pernah liat hewan ini, jadi tau ternyata namanya Thrips toh,
    Makasih Banyak Infonya Teh Fitri, Sangat Bermanfaat 😍😍

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah makasih juga tanggapannya ka ^^

    ReplyDelete
  3. Thrips damages pants in a very core way ,we have to learn about how can we prevent from Thrips and protect our plants from diseases.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Golden Tortoise Beetle, Kepik Emas, Bolokotono (Aspidomorpha sanctaecrucis), in Sumedang, West Java, Indonesia

Aspidomorpha sanctaecrucis This is  Aspidomorpha sanctaecrucis , commonly known as Golden Tortoise Beetle.  It's similar in Bahasa, mostly Indonesia people called it as Kepik emas or Kumbang Kura-kura Emas (kepik/kumbang=beetle; Kura-kura; tortoise; emas=golden). Maybe because of they're golden and shine colour, just like a golden and also the dorsal (upper side) form looks like tortoise shell (carapace). But, the local name (Sumedang; Sundanese) is totally different, that is Bolokotono. Even me as Sundanese, I don't know, why it's called Bolokotono? If you search Bolokoto in your search engine, it refers to a song, the title is Bolokotono, but the song isn't about the beetle, it is about someone.  Ini adalah  Aspidimorpha sanctaecrucis , secara umum dikenal sebagai Golden Tortoise Bettle. Namanya sama dalam Bahasa, kebanyakan orang-orang menyebutnya sebagai Kepik emas atau  Kumbang Kura-kura Emas. Mungkin karena warnanya emas dan bersinar, seperti hal

Water Clover, Semanggi, Semanggen (Marsilea minuta L.)

This is Water Clover ( Marsilea minuta L.). The local people (Sumedang, West Java; Sundanese) called it "Samanggen", but mostly Indonesian called it "Semanggi". At a glance, it looks like "Creeping Woodsorrel" ( Oxalis corniculata ), even their local names are also the same i.e semanggi. But, both are totally different. Water Clover ( Marsilea minuta L.) is an aquatic fern (Pteridophyta). Conversely, Creeping Woodsorrel ( Oxalis corniculata ) is a terrestrial seed plant (Spermatophyta). Additionally, Water Clover ( Marsilea minuta  L.) is also bigger than Creeping Woodsorrel ( Oxalis corniculata )  Ini adalah Semanggi Air ( Marsilea minuta  L.). Penduduk sekitar (Sumedang, Jawa Barat; Sunda) menyebutnya Semangen, tapi sebagian besar orang Indonesia menyebutnya "Semanggi". Sekilas, tumbuhan ini mirip dengan Semanggi/Daun Asam Kecil ( Oxalis corniculata ), bahkan nama lokanyapun sama Semanggi. Tapi, sebenarnya keduanya sangat berbeda. S
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...